STATIKA
https://jurnalugn.id/index.php/statika
<p><strong>Statika</strong> adalah jurnal teknik Sipil, dengan Nomor <strong>ISSN 2541-027X (Media Cetak) </strong>dan<strong> ISSN 2774-9509 (Media Online) </strong><em> </em>terbit dalam setahun dua kali yaitu bulan April dan September. <span class="Y2IQFc" lang="id">Artikel dapat berupa hasil penelitian, pemikiran ilmiah, atau studi kasus dengan ruang lingkup r</span>ekayasa struktur, pengembangan sumber daya air, rekayasa transportasi, geoteknik dan manajemen rekayasa konstruksi. <span class="Y2IQFc" lang="id">Penulis dapat menulis artikel dengan template dan mengirimkan artikel secara online dengan menggunakan sistem OJS. Segala hal yang berkaitan dengan penggunaan <em>software</em>, kutipan dan izin hak cipta yang dibuat oleh penulis artikel, dan konsekuensi hukum yang ditimbulkannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis artikel.</span></p>Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuanen-USSTATIKA2541-027XAnalisis perbandingan biaya pelaksanaan pelat beton dengan metode konvensional dan bondek (studi kasus : Rehabilitasi R. Kelas SMP N 8 padangsidimpuan)
https://jurnalugn.id/index.php/statika/article/view/1655
<p>Pada saat ini, kemajuan teknologi di dunia konstruksi semakin pesat, yang ditandai dengan hadirnya berbagai jenis material dan peralatan modern. Dalam perkembangan dunia konstruksi banyak berbagai usaha yang dilakukan untuk para pengusahan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, baik secara struktur maupun manajemen konstruksi. Salah cara untuk mengimbangi kemanjuan teknologi yaitu para pelaksana mengganti cara-cara konvensional menjadi lebih modern. Seiring dengan kemajuan perkembangan teknologi pelat beton, maka penulis ingin mengetahui berapa besar biaya pelaksanaan dan selisih biaya antara pelat konvensional dan sistem pelat menggunakan bondek pada gedung bertingkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literatur dan analisa harga satuan pekerjaan tahun 2016. Dari hasil analisis data, dapat di ambil kesimpulan, yaitu: jumlah jumlah biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan pelat konvensional sebesar Rp.310.376.640,69 dan pelat lantai bondek sebesar Rp.273.689.962,77 sehingga diperoleh selisih biaya sebesar Rp.36.686.677,92 dengan persentase perbandingan sebesar 11,82 %. Sedangkan waktu pelaksanaan untuk pekerjaan pelat konvensional selama 34 hari sedangkan pelat bondek selama 8 hari sehingga selisih waktu pelaksanaan diperoleh selama 26 hari. Jika ditinjau dari segi biaya maka konstruksi pekerjaan pelat lantai bondek lebih efisien dibandingkan dengan pelat lantai konvensional, tetapi pengadaan bahan material yang menjadi kendala harus dilakukan dengan partai besar. Jika ditinjau dari segi waktu pelaksaan maka konstruksi pekerjaan pelat lantai bondek lebih efisien dibandingkan dengan pelat lantai konvensional.</p>Kris Erikson Hutabarat Mhd. Rahman RambeRizky Febriani Pohan
Copyright (c) 2025 STATIKA
2025-09-072025-09-078211010.64168/statika.v8i2.1655Analisis Perbandingan Biaya Mengunakan AHSP 2016 Dengan AHSP 2022 (Studi Kasus : Rehabilitasi Kantor Kodim 0212 Tapsel)
https://jurnalugn.id/index.php/statika/article/view/1654
<p>Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah salah satu proses yang sangat penting dan menjadi bagian utama dalam suatu proyek yang dilaksanakan. Dalam proses RAB harus memiliki Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) yang berisi angka indeks atau koefisien harga satuan bahan dan upah kerja yang akan digunakan dalam suatu proyek. Kementrian pekerjaan umum mengeluarkan Analisa harga satuan pekerjaan tahun 2016 dan diperbaharui pada tahun 2022. Berdasarkan perubahan tersebut perlu di teliti perubahan-perubahan apa yang terjadi pada AHSP yang baru dengan AHSP yang lama. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar dan perbandingan biaya antara Analisa Harga Satuan Pekerjaan metode AHSP 2016 dengan metode AHSP 2022 pada proyek Rehabilitasi Kantor Kodim 0212 TAPSEL. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya Rehabilitasi Kantor Kodim 0212 TAPSEL adalah analisa harga satuan pekerjaan AHSP 2016 Dan AHSP 2022. Dari hasil analisa data yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya yang dibutuhkan berdasarkan metode AHSP 2016 sebesar 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) sedangkan berdasarkan metode AHSP 2022 sebesar 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). Untuk perbandingan biaya antara metode AHSP 2016 Dengan AHSP 2022 setelah dilakukan analisa data yaitu tidak ada selisih biaya, dikarekan harga koefisien antara kedua metode tersebut sama hanya namun yang membedakan kode analisa saja.</p>Julian Iqbal JihadMhd. Rahman RambeRizky Febriani Pohan
Copyright (c) 2025 STATIKA
2025-09-072025-09-0782112210.64168/statika.v8i2.1654Analisa Perbandingan Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Drainase Beton Pracetak U-DITCH Dengan Pasangan Batu Kali
https://jurnalugn.id/index.php/statika/article/view/1653
<p>Sistem drainase adalah rangkaian kegiatan yang membentuk upaya pengaliran air, baik air permukaan, maupun air tanah dari suatu daerah atau kawasan. Material yang paling sering dijumpai di kalangan masyarakat adalah batu kali. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah, industri di bidang properti semakin meningkat sehingga dapat meningkatnya akan kebutuhan material bahan bangunan yang berkualitas terutama pada material drainase. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan biaya dan waktu pelaksanaan pada drainase beton pracetak <em>U-Ditch</em> dan drainase batu kali. Metode yang digunakan untuk menghitung biaya dan waktu pada pekerjaan drainase beton pracetak dan drainase batu kali adalah Analisa Harga Satuan Pekerjaan tahun 2016. Dari hasil analisa yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan drainase batu kali adalah Rp.286.625.509,05, sedangkan untuk pekerjaan drainase beton pracetak adalah Rp.354.593.600,00<strong>. </strong>Selisih biaya antara drainase batu kali dengan drainase beton pracetak sebesar Rp.67.968.090,75. Waktu pelaksanaan untuk pekerjaan drainase batu kali dibutuhkan selama 56 hari, sedangkan waktu pelaksanaan untuk pekerjaan beton pracetak selama 17 hari dengan jumlah Tukang yang sama sebanyak 5 orang. Selisih waktu pelaksanaan antara drainase batu kali dengan beton pracetak sebesar 39 hari, dimana waktu pelaksanaan drainase beton pracetak lebih efisien dibandingkan pelaksanaan pasangan batu kali.</p>Indra Pardamean HarahapMhd. Rahman RambeRizky Febriani Pohan
Copyright (c) 2025 STATIKA
2025-09-072025-09-0782233010.64168/statika.v8i2.1653Analisa Kuat Tekan Beton Campuran Limbah Bata Merah Sebagai Agregat Halus Dibandingkan Dengan Beton Normal
https://jurnalugn.id/index.php/statika/article/view/1652
<p>Betonadalahcampuranantara semen Portland atau semen hidrauliklainnya, agregathalus, agregatkasar, dan air, denganatautanpabahantambahan yang membentuk masa padat. Agregatsangatmemilikiperanpentingdalampembuatansebuahbeton. Dimanasemakinbaikagregat ang digunakanmakasemakinbaik pula kualitasbeton yang di hasilkan. Pada penelitianini, penulismencobauntukmemanfaatkanlimbahbatamerahsebagaipenggantiagregathalusdalamcampuranbeton. Tujuandaripenelitianinisendiriadalahmengetahuinilaikuattekanbeton pada umur 7, 14, dan 28 hari yang dihasiklkandaripenggunaanlimbahbatamerahsebagaipenggantisebagianagregathalus pada campuranbeton. Penelitiandilakukan di laboratoriumbeton dan strukturtekniksipilfakultasteknikUniversitasGraha Nusantara Padangsidimpuan. Berdasarkanpenelitian yang telahdilakukandidapatihasilpengujiankuattekanbetonberdasarkanvariasicampuranuntukumur 7, 14, dan 28 secaraberturut-turutuntukbeton normal 11,18 MPa, 13,94 MPa dan 17,13 MPa. Dan untukbetonvariasibatamrah 5% adalah 9,98 Mpa 9,70 Mpa dan 16,99 MPa. Sedangkanuntukvariasi 10% adalah 9,48 MPa, 11,89 MPa, dan 14,58 MPa.Darihasilpenelitian yang dilakukandidapatihasilpenurunanmutubetonmakauntukpenggunaanlimbahbatamerahsebagaipenggantisebagianagregathalus pada campuranbeton agar lebihmemperhatikan dan mempertimbangkanresikopenurunannilaikuattekanbeton yang direncanakan.</p>Gempar PasaribuSahrul harahapWirna Arifitriana
Copyright (c) 2025 STATIKA
2025-09-072025-09-0782314310.64168/statika.v8i2.1652Analisa Perbandingan Biaya Serta Waktu Pelaksanaan Material Dinding Batu Bata Dan Batako Pada Gedung Bertingkat
https://jurnalugn.id/index.php/statika/article/view/1651
<p>Dinding merupakan elemen vertikal struktur yang berfungsi sebagai penyekat antar ruang maupun penyekat antar bagian dalam dan bagian luar gedung. Material penyusun dinding bangunan yang umum digunakan adalah batu bata. Bahan batu bata hingga sekarang masih menjadi pilihan utama masyarakat meskipun sudah banyak penemuan baru dalam bidang teknologi bahan seperti batako, bata hebel dan sebagainya. Batako atau bata hebel adalah campuran antara semen, agregat, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan dinding batu bata dan batako pada Gedung bertingkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan Tahun 2016. Dari hasil analisis data, dapat diambil kesimpulan, yaitu : biaya pemasangan dinding bata merah pada gedung bertingkat sebesar Rp.157.327.437,90 sedangkan pemasangan dinding batako sebesar Rp.248.877.737,60 sehingga diperoleh perbandingan biaya antara keduanya sebesar Rp.91.550.299,70. Jika ditinjauu dari waktu pelaksanaan, pemasangan dinding bata merah di butuhkan selama 33 hari sedangkan pemasangan dinding batako selama 41 hari sehingga diperoleh perbandingan waktu pelaksanaan antara keduanya selama 8 hari dengan jumlah tukang yang sama yaitu 5 orang per hari.</p>dedi muktarMhd. Rahman RambeRizky Febriani Pohan
Copyright (c) 2025 STATIKA
2025-09-072025-09-0782445310.64168/statika.v8i2.1651